Pengembangan Kurikulum Model Beauchamp
Di kembangkan oleh G.A.
Beauchamp (1964), dengan lima langkah penting pengambilan keputusan kurikulum
sebagai berikut:
1. Menetapkan arena atau lingkup wilayah.
Yakni yang dicakup oleh kurikulum, baik dari tingkat sekolah;
kecamatan; kabupaten; propinsi; ataupun seluruh negara.
2. Menetapkan personalia.
Yakni orang – orang yang mengambil andil dalam penegembangan
kurikulum. Ada empat kategori orang yang turut berpartisipasi dalam
pengembangan kurikulum, yaitu: para ahli pendidikan/ kurikulum yang ada pada
pusat pengembangan kurikulum, para ahli pendidikan perguruan tinggi atau
sekolah dan guru-guru, para profesional dalam sistem pendidikan, dan tokoh
masyarakat.
3. Organisasi dan prosedur pengembangan kurikulum.
Berkenaan dengan prosedur yang harus ditempuh dalam
merumuskan tujuan, memilih isi pengalaman belajar, serta kegiaatan evaluasi,
dalam menentukan keseluruhan desain kurikulum.
4. Implementasi kurikulum
Melaksanaan kurikulum mempakan pekerjaan yng cukup rumit
karena membutuhkan kesiapan dalam banyak hal, seperti guru sebagai pelaksana
kurikulum dikelas, fasilitas, siswa, dana, manajerial pimpinan sekolah atau
administrator sekolah.
5. Evaluasi kurikulum
Hal-hal yang harus di evakuasi adalah sebagai berikut:
a.
Evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum oleh guru
b.
Evaluasi
terhadap desain kurikulum
c.
Evaluasi
terhadap hasil belajar siswa
d.
Evaluasi
terhadap sistem dalam kurikulum
Keuntungan
Adanya
penegasan areana yang kiranya akan mempermudah dan memperjelas ruang lingkup
kegiatan.
Kelemahan
Kurang
pekanya terhadap perubahan masyarakat dan kurang memperhatikan keadaaan daerah
yang antara satu dengan lainnya menuntutnya ada kekhususan-kekhususan tertentu.
Komentar
Posting Komentar